Sabtu, 16 November 2013

Mari Simak Rahasia-rahasia Waktu Sholat



Rasulullah saw bersabda: “Amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah ” Shalat pada waktunya, Berbakti kepada kedua orang tua, kemudian Jihad di jalan Allah SWT.”
Sholat adalah ibadah utama seorang muslim dan ini merupakan jembatan utama komunikasi langsung antara umat dan Penciptanya (Allah Swt). Ternyata dari waktu sholat yang 5 waktu itu banyak hikmah yang kita bisa dapatkan dilihat dari faktor kesehatan, ilmu pengetahuan, psikologi dan lain-lain. Berikut pengamatan para ahli di bidangnya mengenai masalah waktu sholat, salah satu rukun Islam, karena ada rahasia dibalik peralihan/perpindahan waktu sholat.
Setiap perpindahan/peralihan waktu sholat sebenarnya bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam yang bisa diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam ini tidak asing bagi penggemar dan praktisi fotografi/video/film juga dalam industri cahaya/lampu,percetakan, astrofisika dan lain-lain karena ada istilah suhu/temperatur warna (color temperature) dimana kalau siang itu bluish (kebiru-biruan) dan kalau sore itu reddish(kemerah-merahan)- Suhu warna biasanya menggunakan satuan Kelvin (K) sebagai perangkat pengukurannya.
WAKTU SUBUH
Pada waktu subuh, alam berada dalam spectrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu Faal-salah satu dari ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia. Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi. Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur. Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimum. Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.
WAKTU ZUHUR
Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati. Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang. Jadi bagi mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.
WAKTU ASAR
Alam berubah lagi warnanya menjadi jingga/oranye (warna antara merah dan kuning). Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat ( kelenjar eksorin pada pria jantan, fungsi utamanya adalah untuk mengeluarkan dan menyimpan sejenis cairan yang menjadi dua pertiga bagian dari air mani), rahim , ovarium/ indung telur (kelenjar kelamin wanita) , dan testis (kelenjar kelamin jantan) yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan. Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang. Orang yang sering ketinggalan waktu Asar akan menurun daya kreativitasnya. Disamping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.
WAKTU MAGHRIB
Warna alam kembali berubah menjadi merah. Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah. Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis. Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga(powerful) karena mereka bergema atau ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu. Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan (interferensi-interaksi antar gelombang dalam satu daerah-bisa membangun dan merusak) atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu mata(penglihatan) kita.
WAKTU ISYA
Selanjutnya pada waktu ini warna alam berubah menjadi nila (indigo) dan selanjutnya menjadi gelap. Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak. Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah. Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini. Dengan tidur pada waktu ini, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4HZ (Hertz adalah satuan ukur untuk frekuensi) dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat. Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan kemudian ungu. Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak)kelenjar pituitary (hipofisis), thalamus(struktur simetris garis tengah dipasangkan dalam otak vertebrata termasuk manusia dan fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus(hipotalamus-bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu). Maka sebaiknya kita bangun lagi pada waktu ini untuk mengerjakan sholat malam(tahajud).
Subhanallah, Indahnya Islam ..
Demikianlah ringkas hubungan antara waktu shalat dengan warna alam. Manusia sebaiknya sadar akan pentingnya tenaga alam. Faktor-faktor inilah yang mendasar kegiatan meditasi seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Kegiatan meditasi ini dilakukan untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh. Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat shalat oleh Allah SWT sehingga jika laksanakan sesuai aturan maka secara tak sadar kita telah menyerap tenaga alam ini. Ini mungkin belum pernah terfikir oleh kita sebelumnya.
Inilah hakikat mengapa Allah SWT yang memiliki sifat Pengasih dan Penyayang mewajibkan shalat kepada kita sebagai hambaNYA. Sebagai Pencipta Allah swt mengetahui bahwa hambaNYA amat sangat memerlukan-Nya. Shalat di awal waktu akan membuat badan semakin sehat.
Semoga informasi ini dapat menambah semangat kita untuk melaksanakan shalat tepat pada waktunya , dan bersegera ke mesjid bagi kaum adam 


Wasiat Tentang Sholat

RASULULLAH SAW BERSABDA: “LANGIT MERINTIH DAN MEMANG IA PANTAS MERINTIH, KARENA SETIAP TEMPAT UNTUK BERPIJAK TERDAPAT MALAIKAT YANG BERSUJUD ATAU BERDIRI (SALAT) KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA.”



SAUDARA-saudara rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat pada salat lima waktu, salat Jumat dan salat jamaah, padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan salat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit.
Rasulullah SAW bersabda: “Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (salat) kepada Allah Azza Wa Jalla.” (HR Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Orang yang meninggalkan salat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya.
Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan salat, baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati orang yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan mengamalkannya.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya salat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman.” (QS An-Nisa`, 4:103)
Abu Hurairah RA meriwayatkan, “Setelah Isya’ aku bersama Umar bin Khottob RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap.
“Ahh…, andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap salat. Ahh…, aku sungguh menyesali umatku.”
“Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini,’ kata Umar RA.
Umar kemudian mengetuk pintu. ‘Siapa?’ tanya Aisyah RA. ‘Aku bersama Abu Hurairah.”
Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:
“Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka.”
“Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?”
“Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan salat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu,’ kemudian ia berkata, ‘Bacalah!’
“Apa yang harus kubaca?”
“Bacalah: “Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS Maryam, 19:59)
“Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan salat?”
“Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan salat, mengakhirkan salat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar lebih berharga daripada salat.” Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.
Abu Darda` berkata, “Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan salat.”
Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah salat. Jika salat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak.
Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk salat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga.”
Atha’ Al-Khurasaniy berkata, “Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya.”
Rasulullah SAW bersabda:”Salat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama. (HR Baihaqi).
Barang siapa meninggalkan salat dengan sengaja, maka ia telah kafir.” (HR Bazzar dari Abu Darda`)
“Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan salat, maka Allah sama sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya.” (HR Thabrani)
“Barang siapa meninggalkan salat dengan sengaja, maka terlepas sudah darinya jaminan Muhammad.” (HR Ahmad dan Baihaqi)
“Allah telah mewajibkan salat lima waktu kepada hambaNya. Barang siapa menunaikan salat pada waktunya, maka di hari kiamat, salat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpul-kan bersama firaun dan Haman.” (HR Ibnu Hibban dan Ahmad).



Mengenang Ustad Jeffry Albuchori

Wanita berjilbab itu histeris. Menangis sejadi-jadinya. Didekapnya bingkai itu. Bingkai bergambar sang suami. Air matanya seperti tidak kunjung surut. Sesekali dengan suara parau, ia menyebut nama sang suami. Pipik Dian Irawati. Istri Ustad Jeffry Albuchori ini sungguh terpukul dengan kepergian mendadak ayah dari keempat anaknya. Baru kemarin bersenda gurau. Jumat pagi 26 April 2013 itu pulang tak bernyawa.

Ustad Jeffry Albuchori, yang akrab disapa Uje itu, mengalami kecelakaan motor sepulang dari ceramah di Kemang Jumat dini hari.  Motor kawasaki E650 yang dikendarainya menabrak pohon. Nahas itu terjadi di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan. Sekitar pukul 1 dini hari.

Helm half face yang melindung kepala terlepas. Kepalanya membentur pohon. Motor terpental sejauh 3-4 meter. Motor dengan cc besar itu rusak parah di bagian kiri. Setang kirinya naik ke atas sampai membentuk huruf L. Motor besar ini tampaknya agak babak belur. Lampu depan dan belakang bagian kiri ikut hancur. 

Pertolongan sesungguhnya sudah diberikan. Melihat kondisi Uje yang kritis, sang pengawal, sekuriti perumahan dan pemilik warung di dekat lokasi langsung melarikan sang ustad ke Rumah Sakit Pondok Indah. Namun, nyawa Uje sudah tidak tertolong. "Saat ditemukan, posisi beliau telungkup," ujar Kepala Subdit Pembinaan dan Pengakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Sudarmanto.

Kematian Uje tak hanya ditangisi keluarga dan handai taulan. Ribuan orang turut mengantar jasadnya hingga liang kubur.  Tua, muda, rela berdesak-desakan mengiringi jenazah dari rumah duka, Masjid Istiqlal, sampai Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak. Di situs jejaring sosial, ucapan duka cita juga mengalir tiada henti.

Lahir 12 April 1973, sosok Uje memang lekat mendalam dibenak masyarakat Indonesia. Sebagai ustad, ia kerap wara-wiri di berbagai stasiun televisi memberi dakwah. Gayanya yang ceplas-ceplos dan santai, membuat Uje lekas disukai. Dari masyarakat biasa, selebritas, hingga orang dipucuk negeri ini.

Banyak kalangan memintanya berceramah. Dari berbagai daerah. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan pernah meminta Uje untuk ceramah di Istana. Demi urusan ceramah itu, dia juga terbang jauh ke Belitung Timur. Yang mengundangnya saat itu adalah Bupati Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat ini menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Saya suka banget khotbahnya, enak sekali didengar. Bagus sekali. Indonesia kehilangan satu pemuda yang luar biasa," kenang Ahok soal sang ustad.

Uje adalah salah seorang ustad yang karismatik. Tak sedikit juga yang menyebutnya sebagai ustad gaul karena kerap menggunakan bahasa yang akrab dengan anak muda saat berdakwah. Tak ada kesan menggurui.  Setidaknya itulah pengakuan salah seorang pesinetron sekaligus sahabat Uje, Ramzi.

Uje, kenang Ramzi, merupakan sosok ustad yang ceramahnya sangat efektif dan mengena.  Uje juga sangat jujur mengenai perjalanan hidupnya yang tidak sempurna. "Cerita Uje bukan hanya pepesan kosong. Karena saat menyampaikannya, ia juga pernah mengalaminya dan merasakan dalam hidupnya," kata Ramzi.

Bangkit dari Masa Suram
Ya, sebelum menjadi ustad, Uje muda memang pernah terjerumus dalam lembah hitam. Minuman keras sempat mewarnai hidup pria kelahiran Jakarta itu.  Meski mendapat pendidikan agama yang kuat saat kecil, Uje remaja justru dikenal nakal. Mengeyam pendidikan di sekolah Islam, tidak langsung membentuk Uje berperilaku sesuai ajaran di sekolahnya. Kala itu, ia sering kabur dari pesantren dan menonton film di bioskop. Berkali-kali bolos, Uje pun sempat dikeluarkan dari pesantren.

Kenakalan Uje semakin menjadi di kala menjadi mahasiswa broadcasting. Dia sering dugem, bergaul dengan pemakai narkoba. Bahkan Uje tidak bisa menyelesaikan kuliahnya. Kehidupannya tak  jelas. Sering nongkrong di klub. Bahkan Uje pernah menjadi dancer di salah satu klub. Uje akhirnya menikah dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul pada tahun 1999.

Semuanya mulai berubah sesudah menikah itu. Gaya hidupnya berubah total saat Uje diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Dia mendapat pencerahan dari tanah suci itu. Dia menyadari, kehidupan yang dijalaninya selama ini adalah semu belaka. Uje pun bertobat.

Pada masa awal pertobatannya itu, Uje mendapat amanah dari kakak tertuanya Ust. H. Abdullah Riyad, untuk melanjutkan dakwah sang kakak di Jakarta. Namun, perjalanan Uje sebagai pendakwah tak semudah membalikkan tangan. Saat menjadi imam, beberapa jamaah justru pergi meninggalkannya.

“Begitu saya shalat, shaf lumayan banyak karena salat maghrib biasanya sampai 3-5 shaf. Begitu selesai, itu tinggal beberapa orang saja,” kisah Uje dalam acara Satu Jam Lebih Dekat di stasiun televisi TVONE, beberapa waktu lalu.

Penolakan dari lingkungan tidak membuat Uje mundur. Ia justru menilai, kejadian tersebut sebagai sebuah proses pembalikkan. Adalah wajar, ujarnya, jika orang-orang tidak langsung mempercayainya. “Nah akhirnya dari situ saya punya semangat bahwa berubahnya saya bukan untuk mereka. Saya niat berubah untuk Allah dan untuk kebaikan diri saya,” kata pria yang pernah membintangi sinetron Pendekar Halilintar tersebut.

Tidak kenal menyerah itulah yang membentuk Uje di kemudian hari. Dia dikenal sebagai ustad yang ceramahnya mudah dicerna. Cerdas dan mengena dengan kehidupan para pendengar. Dia juga sangat bersahabat dengan banyak orang. Kemampuan itulah yang membuatnya diundang banyak orang berceramah.

Firasat Anak Sulung
Kematian Ustaz Jeffry Al Buchori mengejutkan banyak orang termasuk keluarga. Namun, sebelum kepergiannya, anak sulung Uje, Adiba Khanza Az-Zahra sempat mengalami peristiwa tak biasa dan dirasa sedikit aneh. Remaja yang masih duduk di bangku SMP itu terakhir bertemu dengan ayahnya, Minggu lalu. Saat itu, ia merasa sang ayah seperti berpamitan padanya.

"Kan Abi (panggilan untuk ayahnya) lagi sakit. Abi sebelumnya bilang sakitnya kliyengan gitu, pusing. Tiba-tiba aku disuruh ke toilet, katanya ada temannya. Aku masuk ke dalam, tapi nggak ada apa-apa," ceritanya saat ditemui di rumah duka. Ia pun menyampaikan pada sang ayah, tidak menemui siapa pun, kecuali pantulan cahaya. Namun, Uje tetap memaksanya masuk ke toilet lagi.

“Abi bilang, 'Kenalin, itu Om yang suka jaga Abi'. Akhirnya aku kenalan saja, tapi nggak ada siapa-siapa," lanjut Diba mengenang peristiwa dengan ayahnya sepekan sebelum meninggal.

Di matanya, sang ayah merupakan sosok yang sangat baik, perhatian, dan peduli. Uje katanya, sangat menyayangi anak-anaknya. "Marah pernah, tapi nggak sering. Kalau salah saja marahnya," katanya mengenang sang ayah.